087755720880
DI
BAWAH KAKI REMBULAN
Di bawah kaki rembulan
Engkau ku pahat dalam angan
Ku lukis di rongga hati yang dalam
Menatap hening di tengah malam
Sendiri menggigit secuil kenangan
Bersamamu………….
Di bawah kaki rembulan
Dulu kau tuntun aku dalam alunan
Kau tatap mata yang kusam ini
Matikan sejuta bimbang di sana
Tumbuhkan sekuntum bunga cinta
Yang harum semerbak di kala ku
buka mata
Di bawah kaki rembulan
Aku mencoba tuk melupakanmu
Mencabut akar – akar rindu yang
pernah tumbuh
Tuk menghapus lukisan wajahmu
dari sisi hati
Untuk meninggalkan bayang
langkahmu yang bisu
Agar cinta ini di telan luapan
masa dan kenyataan
Di bawah kaki rembulan
Ku catat semuanya
Tentang engkau………….
Sekelumit kisah kelabu……..
Ketika
ku lihat wajah rembulan yang tersenyum di malam ini, membawaku untuk kembali
mengingat tentang sebuah nama Ida, memori elegi antara hati yang tak pernah bisa
menapak indahnya perjalanan cinta. Kaki rembulan yang sedang mendaki bulatnya
dunia, meninggalkan tapak – tapak bisu di dasar hatiku menawan sejuta rasa sesal dalam penjara
keheningan dan kesendirian yang kini tengah membelenggu kedua kaki harapanku,
telah menjadi wajah kematian yang menghantuiku saat aku ingin kembali dalam
genggaman erat jemari cinta, pintu hatiku tertutup rapat untuk sebuah nama yang
akan terlukis di dalamya, aku telah terpenjara dalam keraguan dan kebimbangan
cinta yang pernah menebas leher kebahagiaan di rongga dada ini.
Gugusan
kristal hati yang dulu indah kini membeku laksana kutub utara yang tak pernah
mencair, sinar lembut nurani yang dulu memancar dari sudut jiwaku, kini seakan
telah redup dan mati. Aku tak sanggup keluar dari jeruji keraguan ini, aku hanya
sanggup menanti sorot mentari dari cinta
sejati tuk melelehkanya dan menjadikanya
mata air keindahan yang mengalir dalam sungai kebahagiaanku dan
melepaskanku dari rantai kebekuan yang dingin ini…., namun semuanya hanya
sebuah penantian dalam dermaga bisu di dasar hatiku entahlah…… apakah kenyataan
akan berpihak kepadaku atau akan memenjarakanku kembali dalam terali beku ini
?, aku tak pernah tahu……aku tak bisa berpaling dari kenyataan, bahwa jauh di
dinding nuraniku ….masih terlukis seuntai namamu … Ida.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini