Hujan Pertama


Hujan Pertama


Begitulah kemarau,
Ikhlas menjadi ranjang tanpa sprei
Ketika,
Hujan pertama lelah dan rebah
Terlentang di atasnya

Belum sempat ia mengajukan pertanyaan
Kepada rintik yang berhamburan
Terburu-buru hujan pertama menjadi lebih gila

Bangkitlah ia,
Bersama angin
Lalu,
Menjelma menjadi genangan air

Kerontang yang keriput
Dipaksa mandi olehnya
Dan kemarau,
Tak lagi perawan

Tangan-tangan hujan
Telah dengan leluasa menelanjanginya
Lalu,
Merebahkannya
Dalam genangan becek
Dan kubangan lumpur

Adakah rindu itu telah terobati?

Lihatlah !
Debu yang menggigil dalam kuyup
Mencari teduh
Yang musnah dari titik temu
Bibirnya membiru,
Giginya gemeretakan
Karena selimut hujan
Semakin tebal

Tengah malam,
Tengah hari,
Atau,
Senja barangkali?

Kalau ada jamur di jurang
Semoga tidak dimakan babi
Kalau nafas kita masih diperpanjang
Semoga kelak berjabat tangan lagi

Dengan hujan pertama
Musim depan nanti...

22 Oktober 2011


                                                                                                                                                                                K G P H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini