JEJAK SANG WAKTU



087755720880

JEJAK SANG WAKTU


Tuhan……….. Jika Engkau masih mau mendengarku, ku mohon tunjukkanlah jalan hidup ini, ke mana kaki harus melangkah, kepada siapa hati harus mengadu, dan ke arah mana ku tambatkan tali nurani ini Tuhan …?,
Jika dulu ke dua pintu jiwa ini Kau buka dengan segala keindahan……., hingga kali ini harus tertutup kembali, maka ku mohon padaMU tutuplah pintu hatiku dengan kedamaian butiran – butiran perpisahan atau sekedar bekas dari apa yang di sebut dengan pertemuan !, ku mohon … akhiri ini dengan indah !

Pintu hatiku laksana dinding tembok Cina yang tak akan tergoyahkan dengan sambaran petir seorang wanita untuk saat ini , sebab ia telah membeku seperti salju kutub utara yang tak pernah meleleh meski hanya sekejab, ia telah membeku dan menjadi arca batu saksi dari sebuah cinta yang suci, dan aku tak ingin untuk membukanya saat ini, biarlah waktu dan keadaan yang nanti akan membukanya.

Wanita adalah mahkluq termisterius di muka bumi ini, bahkan seribu persepsipun takkan pernah sanggup mengungkapkan siapa sebenarnya seorang WANITA ?, Rasa Cinta di hatiku yang baru saja terbersit dalam kesendirian wajah kalbu kini telah ku lempar jauh dan ku tepis ku campakkan ke dasar jurang kepahitan di neraka hati, dan ku tutup pintu hatiku untuk sementara waktu, tak ada nama di sana, biarlah hati ini membeku laksana puncak Mount Everest. Untuk sementara waktu. Selamat tinggal cinta…., kau telah membawaku pada sisi kebahagiaan walau kau penggal pula keindahan hatiku.

Hanya waktu yang akan memahami tentang semua ini, tentang cerita hati yang tak pasti,tentang lidah hari yang menjilati sepi di gubuk rinduku dan juga tentang taring – taring kepahitan yang tengah menganga dengan lapar di hadapanku …. Hingga semuanya harus ku terima dengan kedua belah mata yang hampir buta oleh kenyataan ………., meski jiwaku merintih layaknya tersayat bilah pisau Gerwani  namun aku tetap akan berjalan walau hari tak lagi menemaniku dengan senyumnya yang ramah ……..aku akan tetap melangkah dengan derai – derai kesunyian di dasar hatiku.
Walau bibir keadaan berkata lain kepadaku………. Walau segumpal kerinduan ini tak akan pernah mendapat tempat di sisimu….. ijinkanlah aku tuk sedikit menulis namamu ……..tuk sekedar mencatat seuntai nama di dinding nuraniku yang telah terlumuri oleh lumut – lumut kelabu ini ….. sekali lagi ijinkanlah ………., engkau yang mungkin  hampir melupakanku….yang barangkali tak sedikitpun menyimpan setitik indah di hati tentangku…. Aku masih menyimpan senyum manismu di dalam bilik hatiku yang beku.

01 Juni 2002


  K G P H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini