DIA YANG TERLUKA
Senyum
hatinya tertahan
Tangis
beban yang hitam
Sesekali
ia memandang rembulan yang merah saga
Seakan
membakar gubuk bahagia di dadanya
Lalu
mencabik daging rindu yang telah koyak
Wajahnya yang memancar bagai sang fajar
Perlahan redup seperti gua hantu penderitaan
Kerudung cinta yang ia kenakan
Mendadak harus kabur terbawa angin malam
Dan ia berjalan tanpa seorang teman
Mengikuti gelombang nafas dan fikiran
Sejenak ia terhenti di persimpangan
Untuk tentukan kemana arah tujuan
Tapi ia bimbang …….
Di sela rintihan hujan yang belum datang
Lalu ia bercerita pada malam
Tentang apa arti cinta dan kesetiaan
Wajah – wajah kebencian
Terus menghantui kemana ia berjalan
Sampai sampai ia tak sanggup lagi tuk pandangi
Bagaimana bentuk cinta sejati
Di prasasti kalbunya ..telah terukir kepahitan
Aku hanya mampu memandang
Dan berharap teruslah berjalan ..
Hingga kau temukan ramuan kebahagiaan
Di dasar lembah cinta yang kelam
19 Juli 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini