Halte


Halte


Lantas,
Kemana aku bergegas?
Halte telah penuh dengan jejal
Aku berdiri saja
Memegangi tiang karat
Mungkin sesekali nanti
Bus ber-plat kuning menepi ke arahku,

Aku tahu,
Lambaian tangan bukan selalu perpisahan

Siapa yang paling bijak,
Menterjemahkan jejak hati kita?
Jejak kaki kita?

Pangkal trotoar,
Paving-paving berlubang,
Genangan kubang hujan,

Lambaian tanganmu,
Begitu saja

Menggerat-
Mengerat
Mengarat-

Di tikungan jalan

Sepintas,
Bunyi tok sepatumu,
Menjejaki cakrawala-ku

Dan,
Aku harus bergegas lagi,
Tak ada yang boleh tahu
Bahwa senja,
Telah kehilangan jingga-nya
Gegas-ku dibawanya,

Kembali,
Menyusuri jejak rindu-mu
Mungkin juga rindu-ku,-

12 Maret 2012



K G P H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini