Selamat Jalan Ayah!


Selamat Jalan Ayah!

Adakah secarik kertas,
Untuk menulis pesan terakhir darimu?
Lalu,
Tanganmu yang dulu pernah menarikku,
Ketika aku tenggelam di Kali Sambi,
Menyuarakan sesak dan endapan hati,
Untukku-

Adakah cermin besar-untukmu berkaca
Dan meretas senyum terakhir,
Kepadaku?
Tanganmu yang gemetar,
Mungkin saja menyimpan kehendak terakhirmu,
Untuk meluapkan peluk kepada-ku

Kakimu yang dulu menuntun langkah-memapah gerah
Kini tersimpuh di pangkuanku,
Aku membelainya,
Aku menatap bola matamu yang layu,
Dan tak pernah kusadari,
Bahwa tatapan itu,
Adalah wada’,
Bagi pertemuan kita
Dan tak pernah kusadari pula,
Bahwa getar jemarimu,
Adalah lambaian terakhir,
Bagiku-

Hari ini,
Kembali,
Rumus keabadian tak pernah mampu kita dekap
Menanggalkan jiwamu,
Dariku-

Kamu berjalan,
Dan tak pernah menolehku lagi

Senyum terakhirmu,
Jari-jarimu yang gemetar,
Adalah doa bagiku

Dan air mataku,
Mungkin juga menjadi doa
Yang selama ini berkarat,
Atau bahkan telah aus karena perjanjian waktu,
Yang tak mungkin kita ingkari

Selamat jalan..
Ayah..
Bapak..








Cintaku-
Doaku-
Ada dalam langkah jiwamu,
Yang telah berlalu
Dan lepas
Dari pelukanku

Anakmu,
Yang mungkin kurang berbakti ini,
Menyimpan segala-nya,
Melukis semua-nya
Dalam doa,
Atau mungkin juga bait-bait harapan

Semoga
Tuhan,
Yang telah menitahkan kita
Merumuskan keberadaan kita-

Menerima-mu
Dalam selimut tebal,
Yang tak pernah mengijinkan kedinginan datang menghampirimu
Dan tak sedetikpun,
Membiarkan kesepian datang menjemputmu

Aku-
Doaku-
Sujudku-
Maafku-

Melepas kepergianmu..

Tutuplah mata batin-mu,
Heningkan detak jantung-mu,
Tuntaskan hembus nafas-mu,
Dalam kasih ALLAH SWT

Bapak-Ayah....

Selamat Jalan!



Jumat Pahing, 3 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini