Kaca Mata Hitam


Kaca Mata Hitam

Sesekali,
Ia membetulkan kaca mata hitamnya
Yang kadang melorot,
Dan hanya tersangkut
Di pangkal hidung yang sama sekali tak tersentuh keriput itu

Adakah wajahku masih sesekali terselip
Di bawah cekungan lengkung alis-mu?
Atau,
Mengembara,
Sesaat dalam linang-genang air mata?

Bola mata,
Terlalu rapi menyembunyikan diri
Di balik kaca mata hitam
Binarnya,
Sengaja kau buramkan,
Atau?
Cukup bagiku,
Berkaca di permukaan kaca mata hitammu

Tak pernah kuijinkan
Keberanianku terlepas dari sangkarnya
Dan melepas kaca mata hitam-mu
Karena kutahu,
Nama-ku belum beranjak
Senyum-ku belum bergegas
Dari lentik bola mata
Dan tiap rinai air mata-mu

Lalu,
Kisah kita?

Tak pernah kita sadari
Tak juga kita mengerti,

Ter-eja
Pada tiap jengkal tanah-ruas jalan
Bekas jejak kaki kita melangkah
Dulu-mungkin juga yang akan datang

Dan aku juga tahu
Dosaku membahana
Bersama riuk tepuk keadaan
Yang menertawakan kegelisahan hatiku
Lalu,
Diam-diam meng
endap
Dalam karatan doaku-bagimu

Adakah peradaban antah berantah membutuhkan sepenggal nama?
Apakah hanya sebilah tanya?

Tajamnya diasah-terasah
Oleh gerimis waktu,
Yang tak pernah menjadi hujan


Banyuwangi, 20 Januari 2012



K G P H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini