SUPARMIN dan LIMA EKOR KAMBING


SUPARMIN dan LIMA EKOR KAMBING


Lima ekor kambing
Di dalam kandang Suparmin
Mengembik pada terik mentari yang hampir senja
Dan memanggil nama sang gembala

Satu minta air
Satunya lagi minta daun-daun hijau yang masih muda
Sementara yang tiga lainnya...
Merengek minta seikat rumput yang masih basah

Suparmin datang membawa dua bejana
Tapi tanpa air, tanpa rumput dan tanpa daun muda
Bahkan ia datang tanpa baju dan celana
Hanya selembar sarung kumal membalut tubuhnya

Tiga ekor kambing makin melengking bersuara
Sementara yang dua ekor menangis tanpa air mata
Dan Suparmin yang tanpa busana
Hanya memandang resah pada lima ekor kambingnya

Kambing ............. kambing...

Kapan engkau bisa mengerti ?
Bahwa ladang, kebun, dan sawah telah musnah
Bahwa rumput-rumput sudah tak lagi basah
Daun-daun hijau sudah berubah

Sungai yang tak mengalir
Lubuk yang tak lagi penuh
Rawa yang tidak berlumpur
Danau yang tak berair
Dan lautan yang tak lagi terasa asin .....

Kambing.....kambing ..............

Andai engkau tahu ..?
Andai engkau mengerti ..?
Tentu engkau tak akan mengembik seperti ini ..
Tentu engkau tak akan meminta sesuatu yang memang tak ada lagi ..

Suparmin dan lima ekor kambing
Saling menasihati dalam kesedihan
Tanpa rumput......kambing manggut-manggut
Tanpa air..kambing mulai berfikir

Dan tanpa busana
Suparmin bercerita
Sementara senja
Tak lagi bersama mereka

29 Juni 2007



K G P H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini