Dermaga 2
Tambatkan
sauhmu,
Dari
geladak paling luar
Dan
apabila jangkar-mu
Tertancap
di bawah kakiku
Mungkin
bibirku mengecup sandar terakhirmu
Di
pipiku
Yang
terapung di atas reda gelombang
Mungkin
hanya sesaat,
Kita
bertemu,
Tanpa
panggilan atau isyarat
Hanya
desah angin,
Yang
sesekali memahat pertemuan kita
Atau,
Bahkan
kadang mengabaikannya begitu saja
Akulah
dermaga,
Labuhkan
sandar di tepian jangkar-mu
Belum
sempat kutulis namamu
Wajah-mu
telah berlayar lagi,
Dan
mungkin tak pernah kembali
Tetapi,
Akulah
dermaga,
Yang
menjaga sisa jejak gelombang-mu
Tak
mungkin berganti nama
Meski
labuh,
Kadang
tak berpihak dalam pangkuannya
25 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini