Satu-Satu
Rintik hujan
Jatuh dari loteng dan atap
gubuk reot
Satu-satu…
Menetes di pundakku
Di lengan dan krah baju
Yang cuma Satu
Di bawah dipan
Ada sepatu hitam…dua..
Gantungan kunci dan almari
Yang berjumlah tiga
Gelegar petir dan halilintar
Menyambar dua batang pohon
kelapa
Di halaman
Suara lenguh lembu dan rengek
kambing di dalam kandang
Dua-dua
Dua pasang cicak
Memadu kasih
Di balik lukisan tua
Di dalam Rumah
Yang dihuni lima manusia
Semua tertidur
Semua terlelap
Dalam kehidupan yang hanya Satu
Tak dapat kuhitung lagi
Berapa jumlahnya?
30 Januari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Saran/Kritik disini Untuk Kelengkapan dan Kebaikan Blog Ini